ABSTRAK

Ketebalan lapisan sedimen merupakan salah satu parameter geofisika yang dapat memicu terjadinya resonansi gelombang gempabumi sehingga dapat menimbulkan getaran tanah atau peak ground acceleration (PGA). Dengan menggunakan analisis data mikrotremor dan menggunakan metode horizontal to vertical spectral ratio (HVSR) pengaruh ketebalan lapisan sedimen dapat diidentifikasi. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran mikrotremor pada 32 titik berbeda di Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Data mikrotremor diolah dengan software Geopsy 2.0.5 sehingga diperoleh nilai frekuensi dominan dan faktor amplifikasi pada setiap pengukuran. Sedangkan perhitungan nilai PGA didasarkan pada persamaan empiris Kanai dengan memanfaatkan data gempabumi dari Tahun 2008-2016 yang diperoleh melalui website USGS. Hasil-hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan berkisar antara 0,781844 - 12.1673 Hz dengan nilai faktor amplifikasi berkisar antara 1.64466 - 8,22517. Nilai ketebalan lapisan sedimen yang diperoleh dari hasil penelitian berkisar antara 10.16297 - 49.52655 m, sedangkan nilai peak ground acceleration berkisar antara 6.168620 - 24.588826 gal. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Peak Ground Acceleration pada lokasi penelitian sangat dipengaruhi oleh ketebalan lapisan sedimen. Semakin besar ketebalan lapisan sedimen (h) maka nilai Peak Ground Acceleration semakin kecil dan sebaliknya.


Kata kunci: Mikrotremor, metode HVSR, frekuensi dominan, faktor amplifikasi, PGA dan ketebalan lapisan sedimen.