ABSTRAK
Arfan: C1B1 14 096 dalam hasil yang berjudul : Tradisi Haroa Pada Masyarakat Suku Muna Di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari. Di bawah Bimbigan Bapak Drs. Juhaepa, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Hj. Ratna Supiyah, M.Si. selaku pembimbing II.
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui sejauhmana pemahaman masyarakat suku Muna mengenai proses tradisi haroa di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari. Manfaat penelitian ini adalah : (1) Manfaat teoritis, Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan atau referensi dalam melakukan penelitian dan mengembangkan lebih lanjut tentang tradisi haroa di dalam masyarakat suku Muna di Kota Kendari. (2) Manfaat praktis, yaitu: a) Diharapkan dengan adanya penelitian ini menjadi sumbangsih pemikiran kepada pembaca umumnya masyarakat Muna dan khususnya masyarakat muna yang melakukan tradisi haroa. b) Sebagai acuan dalam kebijakan tentang normalisasi hidup bermasyarakat terhadap tradisi haroa di dalam masyarakat Muna.
Penelitian ini dilaksankan di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan informan secara non-probability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang) dan dalam penentuan informan ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi (pengamatan), interviev (wawancara). Dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pemahaman masyarakat suku muna yang terdapat di Kelurahan Benua Nirae Kecamatan Abeli Kota Kendari mengenai tradisi haroa memiliki pemahaman yang sama dengan prosesi tradisi haroa yang terdapat di dalam masyarakat suku muna yang terdapat di pulau muna yang ditandai dengan terdapatnya proses pelaksanan tradisi haroa yang sama yang diantaranya terdapat tahap proses sebagai berikut : (1) Proses persiapan di dalam tradisi haroa yaitu proses di mana menyiapkan Dupa yang disertai niat, katepi atau talang yang di dalamnya terdapat telur, kue-kue, daging dan jenis makanan lainnya serta yang paling penting minuman kesukaan roh leluhur semasa hidup dan sarung atau kain kafan. (2) Proses pelaksanaan di dalam tradisi haroa yaitu proses di mana pembakaran Dupa dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur‘an. dan (3) Penutup di dalam tradisi haroa yaitu proses yang dilakukan dengan rangkaian setelah pembacaan doa maka Modji/Lebe bersalam-salaman untuk menggugurkan dosa dan mempererat tali silahturahmi dan diakhiri dengan makan bersama.
Kata Kunci : Tradisi Haroa, Pemahaman Masyarakat.
Kendari, Oktober 2018
Arfan
|