Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan model pembelajaran penemuan dan inkuiri terbimbing dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA dan keterampilan proses sains ditinjau dari gaya kognitif peserta didik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 peserta didik SMPN 1 Napabalano kelas VII yang aktif pada tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pretest-posttest comparison two group design. Pengelompokkan peserta didik kedalam gaya kognitif menggunakkan data hasil Group Embedded Figures Test (GEFT). Data pemahaman konsep dan keterampilan proses sains diperoleh dari tes pilihan ganda. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial menggunakan uji univariat dan one-way anova. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa: 1) nilai rata-rata N-gain pemahaman konsep IPA peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran penemuan dan inkuiri terbimbing secara berturut adalah 0,60 dan 0,67; untuk keterampilan proses sains peserta didik adalah 0,53 dan 0,63; 2) nilai rata-rata N-gain pemahaman konsep IPA peserta didik dengan gaya kognitif field dependent dan field independent secara berturut-turut adalah 0,61 dan 0,66; untuk keterampilan proses sains peserta didik adalah 0,57 dan 0,62. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis inferensial memberikan kesimpulan: 1) penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dari model pembelajaran penemuan dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA dan keterampilan proses sains peserta didik; 2) peserta didik yang bergaya kognitif field independent lebih baik dari field dependent dalam capaian pemahaman konsep IPA dan keterampilan proses sains; 3) terdapat interaksi model pembelajaran dan gaya kognitif terhadap peningkatan pemahaman konsep IPA dan keterampilan proses sains.
Kata kunci: model pembelajaran penemuan, inkuiri terbimbing, gaya kognitif, pemahaman konsep, keterampilan proses sains
|