Abstrak
Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kakao di Indonesia adalah kurang tersedianya benih kakao yang berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan LVM dan arang hasil pirolisis cangkang jambu mete sebagai fungisida alami pada benih kakao selama masa penyimpanan. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pirolisis cangkang mete pada suhu 600oC dengan kecepatan alir pemanasan sebesar 4oC/menit. LVM disaring dengan menggunakan kertas saring whatman yang dilapisi kain kasa dan zeolit. LVM dan arang dianalisis gugus fungsinya dengan FTIR. Benih direndaman dalam LVM yang disaring menggunakan zeolit pada konsentarasi 20% kemudian dibaluri arang dan tidak dibaluri arang, amure (kontrol +) dan air (kontrol -). Uji efektivitas antijamur pada benih kakao dengan metode plate count menggunakan media PDA. Rendemen LVM cangkang mete 15,7%, tar 25,5% dan arang 30,5%. Analisis FTIR LVM dan arang menunjukkan adanya gugus fungsi O-H, C-O, C-H dan C=C aromatik yang mengidentifikasikan bahwa adanya senyawa fenol, dimana LVM dengan penyaringan menggunakan zeolit memperlihatkan adanya gugus fungsi O-H, C-O, C-H dan C=C aromatik pada bilangan gelombang 3268.61 cm-1, 1083.05 cm-1, 1399.55 cm-1 dan 1472.75 cm-1 dan Arang memperlihatkan adanya gugus fungsi OH, C-O, C-H dan C=C aromatik pada bilangan gelombang 3441.01 cm-1, 1157.29 cm-1, 1387.90 cm-1 dan 1581.63 cm-1. Benih kakao yang direndam dalam LVM yang disaring menggunakan zeolit dan dibaluri arang lebih efektif menghambat pertumbuhan kapang dibandingkan dengan amure (kontrol +), yang dimana masing-masing yaitu 1 × 102 CFU/g dan 8 × 102 CFU/g. Dengan demikian, LVM dan arang hasil pirolisis berpotensi sebagai fungisida alami pada benih kakao selama masa penyimpanan.
Kata Kunci : cangkang jambu mete, pirolisis, LVM, arang, FTIR.
|