HUBUNGAN POLA KONSUMSI DAGING KERANGPOKEA(Batissa violacea celebensis, Marten 1897) DAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA DI PESISIR KECAMATAN SAMPARA
Oleh:
Nisda
K1A1 15 033
Latar Belakang. Penyakit Tidak Menular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk usia 18 tahun keatas di Sulawesi Tenggara, sebanyak 38,60% yang mengalami hipertensi. Sungai Pohara merupakan salah satu sungai yang mengalir sepanjang tahundi Sulawesi Tenggara dan memiliki jenis kerangyaitu pokea (Batissa violaceacelebensis). Berbagai faktor dapat memperbesar risiko kejadian hipertensi pada remaja diantaranya umur, jenis kelamin, genetik, obesitas, stres, aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol dan asupan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi daging kerang pokea dan natrium dengan tekanan darah pada remaja di Pesisir Kecamatan Sampara.
Metode.Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Sampara yang mengkonsumsi kerang pokea. Sampel penelitian sebanyak 121 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Data diambildengan menggunakan kuesioner pola konsumsi kerang pokea, kuesioner Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ-SQ)dan spigmomanometer air raksa. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearmandengan nilai p value α (0,05) untuk pola konsumsi pokea dan nilai p= 0,560 untuk natrium. Angka koefisien korelasi yaitu r= 0,041 untuk konsumsi pokea dan r= 0,053 untuk natrium yang berarti kekuatan korelasi kurang berarti dengan arah korelasi searah (positif).
Simpulan.Simpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi daging kerang pokea (Batissa violacea celebensis, Marten 1897) dan natrium dengan tekanan darah pada remaja di Pesisir Kecamatan Sampara.
Kata Kunci:Tekanan Darah, Pola KonsumsiKerang Pokea, Natrium, Remaja, Pesisir Sampara.
|