Abstrak
HIV adalah singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome suatu kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan epidemi HIV/AIDS paling pesat di dunia. Sulawesi tenggara merupakan provinsi dengan angka kejadian HIV/AIDS yang terus meningkat setiap tahunnya. Homoseksual dan heteroseksual merupakan dua kelompok yang berisiko terhadap kejadian HIV/AIDS. Tujuan penelitian adalah untuk melihat risiko faktor orientasi seksual terhadap kejadian HIV/AIDS berdasarkan perilaku seksual, narkoba parenteral, dan riwayat IMS di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dengan jumlah sampel 64 orang yanng telah melakukan tes VCT. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan risiko faktor orientasi seksual terhadap kejadian HIV/AIDS berdasarkan perilaku seksual (p value homoseksual= 0,945, RP=0,950, CI(95%)=0,299-3,945) dan (p value heteroseksual= 0,262, RP= 2,143 CI(95%)= 0,569-8,063), tidak ada perbedaan risiko faktor orientasi seksual terhadap kejadian HIV/AIDS berdasarkan narkoba parenteral (p value Homoseksual = 0,489, RP= Tidak dapat dihitung) dan (p value Heteroseksual = 1,000, RP= Tidak dapat dihitung), dan tidak ada perbedaan risiko faktor orientasi seksual terhadap kejadian HIV/AIDS berdasarkan riwayat IMS (p value homoseksual= 0,081, RP= 2,000,CI(95%)= 0,823-4,861) dan (p value heteroseksual= 0,271, RP=0,933, CI(95%)= 0,221- 3,943). Kelompok homoseksual dan heteroseksual harusnya menghindari perilaku berisiko, dan mengenali parnert seks mereka sebelum berhubungan seksual, serta rutin untuk memeriksakan kesehatan.
Kata Kunci : HIV/AIDS, Orientasi Seksual, Perilaku Seksual, Narkoba Parenteral, dan Riwayat IMS.
|