ABSTRAK
JULIANI, (A1A212028), Judul Skripsi “Sejarah Desa Wakalambe
Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton (1970-2017)”dibawah bimbingan
Drs. Ali Hadara, M.Hum, selaku Pembimbing I dan Drs. H. Hayari, M.Hum,
selaku Pembimbing II.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Apa latar
belakang terbentuknya Desa Wakalambe Kecamatan Kapontori Kabupaten
Buton? (2) Bagaimana perkembangan Desa Wakalambe Kecamatan Kapontori
Kabupaten Buton?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah
menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: (1) Heuristik
(pengumpulan sumber), (2) Verifikasi (kritik sumber), (3) Historiografi (penulisan
sejarah). Kajian pustaka dalam penelitian ini menggunakan konsep dan teori
sejarah, konsep desa dan sejarah pedesaan, syarat terbentuknya desa, konsep
perkembangan dan pembangunan desa, dan penelitian relevan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) Latar belakang
terbentuknya Desa Wakalambe disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: a) Sering
terjadi konflik antar sesama masyarakat baik sengketa tanah ataupun batas lahan
(perebutan lahan). Dengan terjadinya perebutan lahan di Desa Pulau Pendek
mengakibatkan sering terjadinya konflik kekerasan fisik antar sesama warga pada
desa tersebut. b) pencurian kelapa yang terjadi di Desa Pulau Pendek sehingga
menimbulkan keresahan yang pada akhirnya semua warga Desa Pulau Pendek
dipindahkan ke Kampung Wakalambe. c) Adanya program resettlemen desa yang
terjadi pada Tahun 1970 sampai dengan tahun 1972 yang dilaksanakan atas dasar
Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara (Edy Sabara) pada saat itu.(2)
Perkembangan Desa Wakalambe yaitu: (a) Perkembangan jumlah penduduk juga
dipengaruhi dengan adanya warga transmigrasi yakni orang-orang Bali yang
mulai berdatangan di Desa Wakalambe pada tahun 1980,(b) Perkembangan
infrastruktur ini dimulai pada awal tahun 1972 semenjak berhasilnya program
resettlement desa hingga saat ini. (c) Perkembangan ekonomi yang terjadi di Desa
Wakalambe semenjak dahulu sebagian tetap berpatokan terhadap hasil
perkebunan dengan wilayah akses pemasarannya di Kota Bau-bau dan Kota
Kendari. (d) Perkembangan pendidikan di Desa Wakalambe juga mengalami
peningkatan, hal ini berdasarkan data tahun 2017 untuk warga Desa Wakalambe
total masyarakat yang sudah menempuh Sekolah Menengah Atas terbanyak yakni
350 jiwa.
|