ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA
(Wa Ode Hasinah, G2J1 16 091)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi ikatan kimia untuk kelas X dan laju reaksi untuk kelas XI dengan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning. Penelitian ini berupa quasi experiment yang menggunakan pretest and posttest two group design. Sampel penelitian ini adalah siswa SMAN 2 Unaaha yaitu kelas X MIPA1 dan XI MIPA1 yang diajar dengan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas X MIPA2 dan XI MIPA2 yang diajar dengan model Problem Based Learning. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan program SPSS. Hasil analisis N-gain pemahaman konsep ikatan kimia pada kelas Discovery Learning berdasarkan indikator : menafsirkan, mencontohkan, mengkasifikasi, menyimpulkan dan menjelaskan secara berturut-turut adalah: 0,47 (kategori sedang); 0,32 (kategori sedang); 0,40 (kategori sedang); 0,61 (kategori sedang); dan 0,41 (kategori sedang), sedangkan pada kelas model problem based learning pada indicator t yang sama yaitu;; 0,44 (sedang); 0,83 (tinggi); 0,73 ( tinggi); 0,59 (sedang); dan 0,39 (sedang). Hasil analisis N-gain pemahaman konsep materi laju reaksi pada kelas Discovery Learning berdasarkan indikator: menafsirkan, mencontohkan, mengkasifikasi, menyimpulkan dan menjelaskan secara berturut-turut adalah: 0,46 (sedang); 0,60 (sedang); 0,41 (sedang); 0,39 (rendah); dan 0,66 (sedang), sedangkan pada kelas model problem based learning pada indicator yang sama yaitu; 0,58 ( sedang); 0,54 (sedang); 0,57 (sedang); 0,72 (tinggi); dan 0,67 (sedang). Peningkatan (N-gain) KBK siswa materi ikatan kimia untuk kelas model discovery learning pada indikator; menentukan tindakan, menganalisis argument, mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi serta interprestasi data secara berturut turut adalah 0,65 (sedang); 0,41 (sedang); 0,50 (sedang), dan 0,43 (sedang), sedangkan pada kelas model problem based learning dengan urutan indikator KBK yang sama adalah 0,62 (sedang); 0,6 (sedang); 0,65 (sedang), dan 0,75 (tinggi). Peningkatan (N-gain) KBK siswa materi laju reaksi pada kelas model discovery learning pada indikator; menentukan tindakan, menganalisis argument, mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi serta interprestasi data secara berturut turut adalah 0,60 (sedang); 0,00 (rendah); 0,31 (sedang), dan 0,00 (rendah), sedangkan pada kelas model problem based learning dengan urutan indikator KBK yang sama adalah 0,73 (tinggi); 0,38 (sedang); 0,31 (sedang), dan 0,49 (sedang)..Kesimpulan dari penelitian ini adalah: pertama, pemahaman konsep siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan model discovery learning; kedua, model Problem Based Learning lebih efektif pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dibandingkan model discovery learning.
Kata Kunci : Discovery Learning, Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep.
|