RINGKASAN
SITTI MARDHATILLAH (M1A1 14 073) Analisis Finansial Hutan Rakyat Dengan Sistem Tebang Tunda di Kabupaten Konawe Selatan (dibimbing oleh Rosmarlinasiah sebagai pembimbing I dan La Ode Agus Salim Mando sebagai pembimbing II).
Hutan rakyat yang terdapat di Desa Watudemba di Kecamatan Palangga dan desa ululakara di kecamatan palangga selatan Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu hutan yang pengelolaannya sedang berkembang. Pengelolaanya menggunakan sistem tebang tunda yang diterapkan sejak tahun 2015. Sistem tebang tunda di kedua desa ini menggunakan pola monokultur yaitu tanaman jati lokal (Tectona grandis L.f). Sistem tebang tunda yang diterapkan telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi hal ini belum tentu dikatakan layak secara finansial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kelayakan usaha pengelolaan hutan jati (Tectona grandis L.f) monokultur pada hutan rakyat dengan sistem tebang tunda. Penelitian ini dilaksanakan pada hutan rakyat yang masuk dalam sistem tebang tunda di Desa Watudemba Kecamatan Palangga dan Ulu Lakara Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2018. Penelitian ini menggunakan metode komunikasi langsung terhadap 8 responden untuk mengetahui komponen biaya dan penerimaan. Selain itu, dilakukan observasi langsung dengan membuat 17 plot sampel tegakan Jati (Tectona grandis L.f) untuk menafsir volume kayu tegakan berdiri. Kedua metode ini dilakukan sebagai dasar mengetahui layak tidaknya suatu usaha tani dengan analisis finansial menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal Rate of Return (IRR).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hutan jati (Tectona grandis L.f) monokultur pada hutan rakyat dengan sistem tebang tunda yang diterapkan di Desa Watudemba dan Ulu Lakara layak untuk diusahakan dengan nilai NPV berdasarkan volume tinggi total (m3/ha-1) diperoleh sebesar Rp. 266.811.200,00 sedangkan nilai NPV berdasarkan volume tinggi bebas cabang (m3/ha-1) sebesar Rp.104.330.430,00, nilai BCR berdasarkan volume tinggi total (m3/ha-1) diperoleh sebesar 5,2904, sedangkan nilai BCR berdasarkan volume tinggi bebas cabang (m3/ha-1) sebesar Rp.2,4997, dan nilai IRR berdasarkan volume tinggi total (m3/ha-1) sebesar 37 %, sedangkan nilai IRR berdasarkan volume tinggi bebas cabang (m3/ha-1) sebesar 32% selama umur analisis dua puluh tahun.
Kata Kunci: Hutan Rakyat, Analisis Finansial, Monokultur, Tebang Tunda
|