RINGKASAN
MUJUR SUKISTO (D1B5 10 144). Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Mangrove di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe (dibimbing oleh Aminuddin Mane Kandari sebagai pembimbing I dan Al Basri sebagai pembimbing II).
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui komposisi dan struktur mangrove yang terdapat di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. (2) Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis mangrove di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 yang bertempat di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Pengambilan sampel vegetasi mangrove menggunakan metode garis berpetak, penentuan transek dilakukan secara purposive sampling. Petak dibuat dari formasi depan dari arah laut keformasi belakang kearah darat. Setiap petak contoh dibagi dalam petak berukuran 20 x 20 m untuk kategori pohon, 5 x 5 m untuk ukuran pancang dan 2 x 2 m untuk ukuran semai. Variabel penelitian meliputi jenis mangrove/spesies, jumlah individu tiap spesies, lingkar pohon setinggi dada, dan jumlah transek ditemukannya suatu spesies. Spesies mangrove yang ditemukan diidentifikasi langsung dilapangan menggunakan buku Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia (Noor et al, 2012) selanjutnya dilakukan analisis data berupa kerapatan, frekuensi, dominansi, indeks nilai penting, dan indeks keanekaragaman spesies mangrove.
Hasil penelitian memperlihatkan Komposisi jenis mangrove yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah tiga famili, terdiri dari lima spesies yaitu famili Rhizophoraceae terdiri dari spesies Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza dan Bruguiera cylindrical. Sonneratiaceae adalah Sonneratia caseolaris dan family Myrsinaceae adalah spesies Aegiceras floridum. Indeks nilai penting kategori pohon tertinggi yaitu Rhizophora apiculata dengan nilai 179,31%, dan yang terendah adalah Soneratia caseolaris dengan nilai 18,58%. Untuk Indeks nilai penting tingkat pancang yang tertinggi terdapat pada jenis Rhizophora apiculata dengan nilai 84,81% dan terendah Aegiceras floridum 7,89%. Indeks nilai penting pada tingkat semai tertinggi yaitu Rhizophora apiculata dengan nilai sebesar 60,78%, terendah terdapat pada jenis Aegiceras floridum 17,50%. Untuk Indeks keanekaragaman pada tingkatan pohon, pancang dan semai dilokasi penelitian tergolong rendah yaitu berkisar 1,13 pada kategori pohon, 1,26 pada kategori pancang, dan 1,43 pada kategori semai.
Kata Kunci : Komposisi Vegetasi, Struktur Tegakan, Indeks Keanekaragaman, Mangrove, Desa Sawapudo.
|