ABSTRAK
Buhardiman: G3IMN15005, Program Doktor Ilmu Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, 2018. Analisis Perencanaan Strategi Pemanfaatan Teknologi Aspal Buton dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Perkerasan Jalan dan Optimalisasi Pemanfaatannya di Sulawesi Tenggara. Promotor: H. Sahta Ginting, Ko-Promotor I: La Ode Muh. Magribi, Ko-Promotor II: Nasrul.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perkembangan pemanfaatan teknologi Aspal Buton sebagai bahan perkerasan jalan di Sulawesi Tenggara, (2) menentukan dan menganalisis faktor internal dan eksternal dalam pemanfaatan teknologi Aspal Buton di Sulawesi Tenggara, (3) menentukan perumusan strategi pemanfaatan teknologi Aspal Buton sebagai bahan perkerasan jalan di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumen, dan Focus Group Discussion. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan pendekatan purposive dan snowball sampling. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perkembangan pemanfaatan teknologi Aspal Buton di Sulawesi Tenggara terbagi atas lima periode. Periode pertama, antara tahun 1980-1990 telah dilakukan pemanfaatan jenis Lapis Aspal Buton Agregat (Lasbutag). Periode kedua, antara tahun 1990-2000 telah dikembangkan Aspal Buton Mikro dengan teknologi Super Lasbutag yang menggunakan bahan aditif. Periode ketiga, antara tahun 2000-2010, yang merupakan masa transisi dari jenis pekerjaan Aspal Buton Campuran Dingin (coldmix) ke pekerjaan Aspal Buton Campuran Panas (hotmix). Periode keempat, tahun 2010-2015, pemanfaatan teknologi Aspal Buton Butir (Buton Granular Asphalt) sebagai bahan aditif dan sebagai bahan subtitusi pada campuran aspal panas. Pada Periode kelima, tahun 2015 hingga tahun 2018 telah digunakan Aspal Buton Butir sebagai bahan subtitusi aspal minyak untuk pekerjaan yang menggunakan aspal campuran panas (hotmix). Hasil analisis SWOT, total bobot faktor-faktor internal indikasi kuat diperoleh angka bobot 2,761 (sumbu x). Total bobot faktor-faktor eksternal indikasi kuat diperoleh angka bobot 2,754 (sumbu y). Hasil kombinasi bobot faktor–faktor internal dan eksternal dalam strategi pemanfaatan teknologi Aspal Buton, maka dapat dirumuskan bahwa strategi yang dipilih adalah Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy). Strategi pertumbuhan dapat diimplementasikan dengan dua cara, yaitu strategi optimalisasi pemanfaatan Aspal Buton sebagai bahan perkerasan jalan dan strategi pengembangan produk Aspal Buton dari Aspal Buton Butir (Buton Granular Asphalt) ke jenis produk Aspal Buton full ekstraksi. Penelitian ke depan dapat dilakukan analisis kelayakan ekonomi dan analisis dampak lingkungan.
Kata Kunci : Perencanaan Strategi, Aspal Buton, Analisis SWOT.
|