ABSTRAK
Lobster batik (Panulirus longipes) merupakan salah satu organisme ekonomis penting yang dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Pada budidaya lobster, ablasi mata dilakukan untuk merangsang reproduksi. Perubahan hormon akibat ablasi mata diduga juga akan mempengaruhi pertumbuhan somatik. Olehnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ablasi mata terhadap laju pertumbuhan lobster batik yang dipelihara pada jaring kantung apung. Penelitian ini dilaksanakan di Keramba Jaring Apung (KJA) Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Sebanyak 12 ekor lobster batik betina (berat awal rata-rata lobster yang ablasi adalah 193 ± 29.2 g sedangkan lobster yang tidak ablasi adalah 253 ± 41.2 g). Organisme tersebut ditempatkan dalam 12 jaring katung apung bersama lobster jantan (2 ekor/wadah). Pakan yang diberikan selama masa penelitian ini adalah pakan ikan rucah yang diperoleh dari hasil tangkap masyarakat setempat. Parameter yang diamati adalah Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ablasi mata pada lobster tidak memberikan pengaruh terhadap keseluruhan parameter yang diamati. Pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada lobster yang diablasi sebesar (23.3 ± 16.2 g) dan LPS (0.14 ± 0.104 %/hari). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ablasi mata pada lobster tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan lobster batik (P. longipes).
Kata Kunci: Lobster batik, ablasi mata, pertumbuhan
|