ABSTRAK

Salah satu bentuk partisipasi dan kepedulian masyarakat terkait dengan pengawasan terhadap kehidupan vektor penyakit khususnya keberadaan nyamuk Aedes aegypti adalah keterlibatan masyarakat dalam pembentukan kader jumantik. Kader jumantik merupakan kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit Demam Berdarah (DBD) yang anggotanya berasal dari masyarakat selain petugas kesehatan. Tugas utama seorang kader jumantik adalah melakukan pemantauan jentik berkala, melakukan penyuluhan, dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Namun permasalahan yang ada adalah kasus DBD masih saja tinggi untuk Kecamatan Poasia. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada petugas Puskesmas Poasia Kota Kendari serta kader jumantik yang sempat terbentuk, pemantauan jentik berkala di rumah warga tidak berjalan sebagaimana mestinya, penyuluhan mengenai DBD tidak dilakukan oleh kader jumantik, serta kegiatan pemberantasan sarang nyamuk pun kurang aktif dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kader jumantik puskesmas dalam upaya penurunan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Anduonohu dan Kelurahan Rahandouna yang kader jumantiknya masih dapat dihubungi. Informan pada penelitian ini yaitu 3 orang petugas Puskesmas Poasia dan 2 orang kader jumantik sebagai informan kunci serta 6 orang warga sebagai informan biasa. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan telaah pustaka dan wawancara mendalam kepada semua informan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kader jumantik tidak memiliki peran yang berarti dalam fluktuasi kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Poasia. Hal ini dikarenakan kinerja kader yang tidak aktif yang disebabkan oleh tidak adanya anggaran yang diberikan kepada kader.

Kata kunci : kader jumantik, pemantauan jentik berkala, penyuluhan, pemberantasan sarang Nyamuk