ABSTRAK
PEMERTAHANAN BAHASA MUNA DI DAERAH TRANSMIGRASI DESA WAKOBHALU AGUNG KECAMATAN KABANGKA
FARIDA
A1D1 14 013
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan bahasa yang ada di daerah transmigrasi desa Wakobhalu Agung Kecamatan Kabangka, untuk mengetahui pemertahanan bahasa Muna bagi masyarakat tutur bahasa Muna yang ada di daerah transmigrasi desa Wakobhalu Agung kecamatan Kabangka, untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa Muna berdasarkan faktor usia yang ada di daerah transimgarsi desa Wakobhalu Agung kecamatan Kabangka. Pengumpulan data menggunakan Metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut 1.) Keadaan bahasa yang ada di daerah transmigrasi Desa Wakobhalu Agung : Bahasa Muna memiliki jumlah penduduk 863 jiwa laki-laki dan perempuan dengan jumlah KK 98 pemakaian bahasa melemah pada dua kalangan yaitu pada usia anak-anak dan usia remaja, Bahasa Jawa memiliki jumlah penduduk 855 jiwa laki-laki dan perempuan dengan jumlah KK 92, keadaan bahasa aktif dari semua kalangan. Bahasa Bugis memiliki jumlah penduduk 63 laki-laki dan perempuan dengan jumlah KK 30 keadaan bahasa aktif pada semua kalangan2.) Pemertahanan bahasa Muna bagi masyarakat tutur bahasa Muna yang ada di daerah transmigrasi Desa Wakobhalu Agung yakni :Interaksi Bahasa Muna dengan Bahasa Jawa pada usia 6-14, 15-20; dan 26-50 tahun menggunakan bahasa Indonesia, interaksi penutur antara Bahasa Muna dngan Bahasa Muna pada usia 6-14 tahun menggunakan bahasa Indonesia, pada usia 15-20 tahun menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Muna, pada Usia 26-50 tahun keatas menggunakan bahasa Muna 3.) Pemertahanan bahasa berdasarkan faktor usia yakni : Usia anak-anak 6-14 tahun tidak dapat dipertahankan, Pemertahanan bahasa pada usia remaja 15-20 tahun terancam bergeser dan bisa saja punah, Pemertahanan bahasa masih tetap aktif pada usia dewasa/orang tua.
Kata Kunci : Pemertahanan, Bahasa Muna, Sosiolinguistik.
|