Abstrak
Gangguan fonologis dialami siswa yang berlatar belakang bahasa Muna ketika berbahasa Indonesia lisan di sekolah. Masalah ini merujuk pada hasil penelitian sebelumnya dilakukan La Niru(1992) kosa kata bahasa B2 siswa ucapkan dipengaruhi oleh bahasa Muna, khususnya pelafalan fonem tertentu dan Marwin(2005) ada interferensi berupa penghilangan atau penambahan fonem pada kata tertentu. Siswa SMA Negeri 05 Bombana didominasi siswa yang berlatar belakang bahasa Muna. Lokasi SMA Negeri 05 Bombana terletak di tengah-tengah masyarakat dengan latar belakang bahasa Muna dialek Gu-Mawasangka.Maka, permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah faktor yang mempengaruhi kesulitan lafal B2 dan bagaimana model pembelajarannya yang tepat? Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor kesulitan lafal dan menemukan model pembelajaran untuk mengatasi kesulitan itu. Jenis penelitian deskriptif kualitaif dan menggunakan metode pencatatan dan metode observasi partisipatif dengan pendekatan analisis pembelajaran bahasa kedua ditinjau dari target skill (menyimak, berbicara, menulis, dan berbicara). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan pelafalan B2 Ina adalah kontras fonologis B1 Mn dan B2 Ina. B1 Mn memiliki 30 fonem yaitu 25 fonem konsonan dan 5 fonem vokal sedangkan B2 Ina terdiri atas 22 fonem konsonan dan 6 vokal dengan keterbedaan. Persamaan fonem-fonem konsonan meliputi /b, p, m, f, t, n, l, r, g, k, ngk,?, h,/ dan fonem vokal adalah /i, e, a, o, dan u/, sedangkan perbedaan masing-masing fonem kedua bahasa itu yaitu fonem bahasa Indonesia yang memperlihatkan perbedaan mencakup fonem /w, v, d, z, sy, j, c, ny, y, dan kh/ dan fonem vokal /∂/ pepet dan fonem bahasa Muna yang menunjukan perbedaan terhadap fonem bahasa Indonesia melingkungi /mb, mp, bh, w, dh, nd, nt, ns, dj, ngg, ngk, dan gh/.2. Faktor interlingual pada pelafalan B2.3. Faktor kontras sistem artikulatoris B1 terhadap B2. B1 Mn tidak memiliki daerah artikulasi pada langit-langit keras(palatal) yang diisi oleh [j,c,Š, ῆ ,dan y]. Menurut hambatan arus udara,B1 Mn tidak memiliki fonem konson dental plosif bersuara egresif pulmonik [d]. Selanjutnya, menurut keadaan pita sura, B1 Mn tidak biasa melafalkan konsonan bilabial semi vokal tak bersuara, konsonan labidental frikatif bersuara, konsonan alveolar frikatif bersuara, yaitu [w,v z]. Sementara itu, pada posisi lidah lafal vokal [∂] pepet tidak pernah dibentuk tepat titik vertikal sedang dan horizontal tengah. Model-model pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang efektif diterapkan yaitu Model Jigsaw(Model Tim Ahli), Model Cooperative Script, Model Artikulasi, Model Think Pair and Share, Model Debat, Model Role Playing, dan Model Demontrasi
Kata kunci: Model pembelajaran, lafal, kesulitan, kontras fonologi,
|