Pilih Bahasa  
Book's Detail
Sejarah Ritual Kadole-Dole Di Desa Lagundi Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara: Abad XIV-2017

ABSTRAK

Oktafiani Stambuk C1C413041, Judul Skripsi “Sejarah Ritual Kadole-dole di Desa Lagundi Kacamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara: Abad XIV-2017” dibawah bimbingan Dr. La Ode Ali Basri, M.Si dan Drs. H. Hayari, M.Hum, masing-masing selaku Pembimbing I dan pembimbing II.
Masalah pokok dalam penelitian ini meliputi: 1) Bagaimana awal lahirnya ritual Kadole-dole di Desa Lagundi Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara? (2) Bagaimana prosesi ritual Kadole-dole di Desa Lagundi Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton utara? (3) Apa makna ritual Kadole-dole di Desa Lagundi Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahap yaitu : (1) Pemilihan topik, (2) Heuristik (pengumpulan sumber), (3) Verifikasi (kritik sumber), (4) Interpretasi (penafsiran sumber) dan (5) Historiografi (penulisan sejarah).
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Awal lahirnya ritual Kadole-dole (guling-guling) diperkenalkan pada masyarakat Desa Lagundi sudah berlangsung sejak zaman Sipanjonga (salah seorang dari Mia Patamiana pendiri Kearajaan Buton) yang pertama kali melakukan ritual Kadole-dole. Ritual Kadole-dole (guling-guling) ini diperkenalkan oleh seorang bhisa (dukun) perempuan yang bisa dipanggil dengan sebutan bhisa ogeno (dukun besar), (2) Prosesi ritual Kadole-dole yaitu menentukan hari baik, menyiapkan bahan-bahan ritual yang dibutuhkan, mempersilahkan orang tua anak (ibu) untuk duduk beralaskan daun pisang yang telah dimantrai, bhisa menyentuhkan kelapa dibelakan orang tua anak sambil membaca mantra, bhisa (dukun) melingkari pelaku ritual, menggulingkan kelapa mengelilingi pelaku ritual Kadole-dole dari kanan ke kiri dan dari kiri kekanan sebanyak 8 kali, membelah kelapa dan membasuh wajah, tangan dan kaki anak dengan air kelapa, menempelkan kelapa yang telah dibelah secara bersamaan dibagian kepala depan dan belakang, pundak dan pinggul ibu dan anak, bhisa (dukun) mengoleskan sehelai daun pisang yang telah dibaluri minyak pada (ubun-ubun, perut, pinggul dan kaki anak), bhisa (dukun) mengayun-ayunkan dan memutari anak di atas kepala orang tua anak, kemudian di Kadole-dole dalam talang dan terakhir bhisa memberikan makanan yang telah dibungkus daun dan dimantrai. (3) Makna ritual Kadole-dole merupakan bentuk rasa hormat pada leluhur yang merupakan nenek moyang yang telah melakukan ritual secara turun-temurun dan dianggap sakral untuk dilakukan dan sebagai bentuk gambaran kehidupan dimasa depan yang akan dihadapi oleh anak-anak mereka kelak agar mampu menghadapi suka dukanya kehidupan.

Kata Kunci: Sejarah, Prosesi Ritual, Makna Ritual

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang Oktafiani - Personal Name
Edisi
No. Panggil
ISBN/ISSN
Subyek Ilmu Sejarah
Klasifikasi
Judul Seri
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit FIB/Ilmu Sejarah
Tahun Terbit 2018
Tempat Terbit UHO KENDARI
Deskripsi Fisik xii,67 hal,;28 cm
Info Detil Spesifik
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...