ABSTRAK
Faktor risiko terjadinya kanker serviks salah satunya adalah hubungan seksual pertama kali di bawah usia 18 tahun. Pada tahun 2013 angka insiden kanker serviks sebasar 17,1 per 100.000 penduduk. Angka kejadian kanker serviks pertahun di Indonesia diperkirakan mencapai 20.998 kasus, dan jumlah kematian akibat kanker serviks sebanyak 9.498 jiwa dari tahun 2012 dimana kasus baru kanker serviks mencapai 528.000 dan menyebabkan kematian sebanyak 266.000. Sulawesi Tenggara, cakupan deteksi dini dengan metode IVA menurut Kabupaten/Kota Provinsi tahun 2014 yang melakukan pemeriksaan leher rahim di Kabupaten Muna Sebanyak 125 orang, Kolaka 117 orang, Kota Kendari sebanyak 101, Buton sebanyak 128, Bombana sebanyak 290 dengan jumlah WUS 20.337. Puskesmas Katobu Kabupaten Muna pada bulan Juli tahun 2016 sebanyak 29 orang. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Katobu Kabupaten Muna. Populasi dalan penelitian ini adalah seluruh WUS yang berobat di Puskesmas Katobu dengan sampel penelitian berjumlah 132 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur (X2hitung = 4,588 dan ρValue = 0,032), ada hubungan antara sikap dengan prilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur (X2hitung = 5,455 dan ρValue = 0,020), ada hubungan antara akses informasi dengan prilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur (X2hitung = 5,445 dan ρValue = 0,020).
Kata kunci : pemeriksaan iva, pengetahuan, sikap, peran media masa
|