ABSTRAK
Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks yang memerlukan perawatan medis terus-menerus dengan strategi pengurangan risiko multifaktoral yang berada di luar kendali penyakit. Masalah yang paling sering dialami oleh penderita diabetes melitus di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman terkait obat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan terapinya sehingga sering terjadi kegagalan pengontrolan gula darah. Ketidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat serta kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan menjadi salah satu penyebab terjadinya kegagalan terapi. Edukasi terhadap pasien DM merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes melitus. salah satu bentuk edukasi yang dapat diberikan pada pasien DM adalah edukasi media melalui booklet. Booklet merupakan media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi dalam bentuk tulisan dan gambar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Sampel terdiri dari 20 responden kelompok kontrol yang diberi perlakuan berupa informasi standar dan 20 responden kelompok perlakuan yang diberi perlakuan berupa informasi standar dan booklet. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tingkat kepatuhan pada kelompok kontrol dan perlakuan. Kepatuhan pasien dilihat dari skor kuesioner MMAS-8. Pada kelompok kontrol terdapat 3 responden memiliki kepatuhan tinggi, 11 responden kepatuhan sedang dan 6 responden kepatuhan rendah. Sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat 15 responden dengan kepatuhan tinggi, 5 responden kepatuhan sedang dan 0 responden kepatuhan rendah. Untuk melihat adanya hubungan antara kadar glukosa darah dan skor MMAS-8 dilakukan uji korelasi yaitu uji spearman. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan signifikan (p> 0,05) pemberian edukasi booklet dengan kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 di Pauskesmas Kemaraya Kota Kendari.
Kata kunci : Diabetes Melitus, Kepatuhan, Booklet
|