ABSTRAK
Rumah sakit merupakan salah satu penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) atau limbah medis mengandung mikroorganisme sumber penyakit. Rumah Sakit Umum Bahteramas merupakan rumah sakit terbesar di Sulawesi Tenggara yang telah terakreditas paripurna. Namun rumah sakit ini tidak memiliki alat pembakar limbah medis padat B3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemilahan, pengangkutan, dan penyimpanan limbah B3 di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Privinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Pemilihan informan dengan cara teknik snowball sampling, dengan jumlah informan 10 orang (5 informan kunci dan 5 informan biasa). Pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan lembar observasi, keabsahan data dilakukan melalui tringulasi sumber dan tringulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan limbah dimulai dari pemilahan limbah B3 di safety box terdapat dua tahap yaitu pewadahan dan pengemasan yang dilakukan oleh tenaga medis yang bertugas langsung dengan tenaga yang menghasilkan limbah misalnya dokter dan perawat. Pengangkutan safety box pada pagi hari dan sore hari yang dilakukan oleh petugas khusus pengangkut limbah B3. Penyimpanan safety box ke TPS berada di area rumah sakit dan menunggu pihak ke tiga untuk melakukan pemusnahan atau pengolahan incinerator. Pengangkutan limbah padat B3 dilakukan oleh petugas khusus pengangkut limbah medis dan pengawasan yang dilakukan oleh PPI (Pencegahan Penyakit Infeksius) dan/atau mengawasi SOP pengangkutan limbah medis.
Kata kunci: pengelolaan limbah B3, pemilahan, pengangkutan dan penyimpanan.
|