ABSTRAK
FAUZIYYAH PUTRI .S. (N1A614047) Eksistensi Tradisi Kaparika Pada Masyarakat Desa Wambulu Kecamatan Kapuntori Kabupaten Buton. Di bawah bimbingan Dr. Hj. Wa Kuasa Baka, M. Hum sebagai Pembimbing I dan Ajeng Kusuma Wardani, S. S., M. Hum.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah, (1) mendeskripsikan eksistensi tradisi kaparika pada masyarakat Desa Wambulu, (2) mendeskripsikan proses tradisi kaparika pada masyarakat Desa Wambulu, (3) menjelaskan makna simbolik yang terkandung dalam proses pelaksanaan tradisi kaparika pada masyarakat Desa Wambulu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data, dilakukan dengan teknik pengamatan (observasi), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Data dianalisis dengan teknik sebagai berikut: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Wambulu Kecamatan Kapuntori Kabupaten Buton masih melakukan tradisi kaparika. Karena, masyarakat Buton masih percaya kepada makhluk-makhluk gaib yang menempati alam sekitar yang akan dipakai untuk bercocok tanam, untuk itu sebelum menanam masyarakat setempat harus meminta izin kepada allah swt dari gangguan makhluk gaib atau penunggu wilayah tersebut. Adapun proses pelaksanaan tradisi kaparika yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan diantaranya (1) katingka’a, (2) sombuno wite, (3) kalawa dan tahap akhir (penanaman) yaitu untuk menanam jagung yang dipimpin oleh seorang parika (dukun kebun). Tahap ini juga merupakan penanaman bersamaan dengan masyarakat setempat setelah parika membacakan mantra (bhatata). Sedangkan setiap simbol memiliki makna khusus sebagai pengharapan terhadap masyarakat Wambulu untuk memohon agar tanaman dapat dilindungi dan harapan masyarakat agar menghasilkan panen yang berlimpah.
Kata kunci: Eksistensi, Tradisi, Kaparika, Proses, Makna Simbolik
|