ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN ACNE VULGARIS
PADA SISWA SMAN 1 KENDARI
Oleh:
Wa Ode Riski Ekawati D.
K1A1 11 023
Acne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan kulit peradangan kronis pada folikel pilosebasea. Tercatat sekitar lebih dari 60 juta penduduk dunia menderita Acne vulgaris. Pada tahun 2010 prevalensi Acne vulgaris di Indonesia diprediksikan sekitar 15 juta penduduk. Penyakit ini umumnya ditemukan pada remaja dan dewasa muda. Sekitar 85% kejadian Acne vulgaris pada remaja berusia 14-17. Remaja yang mengalami masalah jerawat sering kali mempunyai masalah yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Acne vulgaris antara lain; genetik, usia, jenis kelamin, konsumsi makanan, kebiasaan mencuci muka, dan penggunaan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Acne vulgaris pada siswa SMAN 1 Kendari.
Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan case contol study. Dilakukan pada SMAN 1 Kendari. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 89 kelompok kasus dan 89 kelompok kontrol. Variabel dependent adalah kejadian Acne vulgaris sedangkan variabel independent adalah genetik, konsumsi makanan, penggunaan kosmetik dan kebiasaan mencuci muka, Data dianalisis dengan menggunakan Odds Ratio (OR).
Hasil penelitian ini menunjukkan faktor risiko kejadian Acne vulgaris adalah genetik (OR = 3,192; CI 95% = 1,727-5,900), konsumsi makanan (OR = 3,806; CI 95% = 2,027-7,147), dan penggunaan kosmetik (OR = 5,684; CI 95% = 2,440 – 13,241). Variabel kebiasaan mencuci muka bukan merupakan faktor risiko Acne vulgaris (OR = 1,000; CI 95% = 0,511-1,956).
Kesimpulan penelitian ini bahwa genetik, konsumsi makanan dan penggunaan kosmetik adalah faktor risiko kejadian Acne vulgaris. Sedangkan kebiasaan mencuci muka bukan merupakan faktor risiko kejadian Acne vulgaris.
Kata kunci: Acne vulgaris, genetik, konsumsi makanan, penggunaan kosmetik, kebiasaan mencuci muka
|