ABSTRAK
Kaharudin Muhamad Nawir (D1A1 13 162). Alokasi Pendapatan Petani Ubi Kayu Di Desa Lapodi Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Penelitian ini dibawah bimbingan La Ode Geo, sebagai pembimbing I dan Munirwan Zani sebagai Pembimbing II.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) Menganalisis pendapatan usahatani ubi kayu di Desa Lapodi Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton (2) Menganalisis alokasi pendapatan petani ubi kayu di Desa Lapodi Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2018 sampai dan berlokasi di Desa Lapodi Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Lokasi penelitian ditentukan dangancara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Lapodi Kecamatan Pasarwajo merupakan sentra produksi tanaman pangan (ubi kayu) dengan luas lahan 0,5 ha. Jenis dan sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah (1) Data primer (2) Data sekunder. Variabel yang diamati dalam penelitian ini, yaitu (1) Identitas petani ubi kayu, meliputi:umur, pendidikan, pengalaman bertani dan tanggungan keluarga. (2) Karakteristik usahatani ubi kayu, meliputi: luas lahan, biaya tetap, biaya variabel, jumlah produksi, harga produksi, dan pendapatan. (3) Alokasi pendapatan petani ubi kayu, meliputi alokasi untuk kebutuhan pangan dan kebutuhan non pangan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan (1) Total rata-rata pendapatan rumahtangga petani di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton per tahun sebesar Rp 15.723.735. Pendapatan rumahtangga tersebut bersumber dari kegiatan usahatani ubi kayu sebesar Rp 1.991.547, kegiatan usahatani selain usahatani ubi kayu sebesar Rp 734.688, dan dari usaha non usahatani sebesar Rp 12.997.500. (2) Pengeluaran rumahtangga petani di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton masih didominasi pengeluaran untuk kebutuhan pangan, yaitu sebesar 76,84 persen, sedangkan pengeluaran untuk kebutuhan non pangan hanya sebesar 23,16 persen. (3) Pengeluaran pangan rumahtangga petani di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton secara signifikan dipengaruhi oleh variabel pendapatan usahatani ubi kayu, pendapatan non usahatani ubi kayu, jumlah anggota rumahtangga, dan harga beras. Peningkatan keempat variabel tersebut mengakibatkan jumlah pengeluaran pangan rumahtangga semakin besar.
Kata Kunci : Rata-Rata Pendapatan, Pengeluaran dan Pengeluaran Pangan
|