Pilih Bahasa  
Book's Detail
Tradisi Kangkilo Pada Masyarakat Buton Di Desa Balo Bone Kecamatan Mawasangka Kabupten Buton Tengah

ABSTRAK
SALMIATI (N1A6 14 028): Tradisi Kangkilo Pada Masyarakat Buton Di Desa Balo Bone Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Dibawah bimbingan Bapak Dr. La Ode Ali Basri, M.Si, dan Bapak Samsul, S.Pd., M.Hum.
Tradisi kangkilo adalah tradisi pengislaman/sunatan masyarakat Buton. Tradisi kangkilo sebagai budaya masa lalu yang tetap dijunjung oleh masyarakat penganutnya karena mempunyai fungsi dan makna tertentu dalam kahidupan seseorang. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana unsur-unsur kelisanan, makna yang terdapat dalam kelisanan serta bagaimana fungsi dari tradisi kangkilo menurut masyarakat Buton di Desa Balo Bone Kecamatan Mawasangka. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui pra-lapangan, pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling serta menggunakan teknik analisis data oleh Miles dan Humbermen yaitu reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan, serta keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tradisi kangkilo terdapat unsur-unsur kelisanan yaitu: (1) Prosesi kangkilo (2) doa yang digunakan dalam Tradisi Kangkilo (3) material yang digunakan dalam pelaksanaan tradisi kangkilo yaitu pisau (piso), abu, kain putih (kae kapute), pitaha, pelepah pisang (boba kalei), lilin, telur, dan beras. makna unsur-unsur kelisanan yang terdapat pada tradisi kangkilo terbagi atas tiga yaitu: (1) makna material yang digunakan dalam pelaksanaan tradisi kangkilo yaitu makna pisau makna abu dapur, makna kain putih, pitaha, makna pelepah pisang, makna lilin, makna telur, makna beras. (2) makna doa yang dibacakan pada saat pelaksanaan tradisi kangkilo yaitu makna doa yang dibacakan pada saat mandi bagi anak perempuan, doa yang dibacakan pada saat mandi bagi anak laki-laki, doa yang dibacakan pada saat mengoleskan bedak, doa yang dibacakan ketika menyentuh jenis kelamin dengan pisau, doa yang dibacakan ketika menjepitkan pelepah pisang pada jenis kelamin anak laki-laki, doa yang dibacakan ketika buang air kecil, makna pembacaan doa (haroa), (3) makna pada prosesi tradisi kangkilo. Fungsi tradisi kangkilo yaitu (1) Fungsi Kesucian (2) Fungsi Kesabaran, (3) Fungsi Sosial.
Kata Kunci: Unsur Kelisanan, Makna Kelisanan, dan Fungsi Tradisi Kangkilo

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang SALMIATI - Personal Name
Edisi
No. Panggil
ISBN/ISSN
Subyek Tradisi Lisan
Klasifikasi
Judul Seri
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit FIB/Tradisi Lisan
Tahun Terbit 2018
Tempat Terbit UHO KENDARI
Deskripsi Fisik xv,89 hal,;28 cm
Info Detil Spesifik
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...