ABSTRAK
Rosnawati Ranau. (2018). “Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Menjahit di Kelompok B Tk Islam Kemaraya Kendari”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo. Pembimbing pertama bapak Drs. Ratulangi, M.Pd dan pembimbing kedua ibu Dra. Hj. Arvyaty, M.Si., M.Pd.
Rumusan masalah adalah apakah kegiatan menjahit dapat meningkatkan keterampilan motorik halus Anak di Kelompok B TK Islam Kemaraya Kendari?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan menjahit dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak di TK Islam Kemaraya Kendari.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tahap-tahap dalam penelitian ini mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik pada Kelompok BTk Islam Kemaraya Kendari yang berjumlah 14 orang anak yang terdiri atas 5 orang anak perempuan dan 9 orang anak laki-laki.
Hasil analisis data aktivitas mengajar guru siklus I diperoleh persentase keteracapaian yaitu 68,75% dan yang tidak tercapai yaitu 31,25%, sedangkan siklus II persentase ketercapaian aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan menjadi 87,5% dan yang tidak tercapai yaitu 12,5%. Pada aktivitas belajar anak siklus I persentase ketercapaian sebesar 60% dan yang tidak tercapai yaitu 40%, sedangkan persentase ketercapaian aktivitas belajar anak siklus II mengalami peningkatan menjadi 86,67% dan yang tidak tercapai yaitu 13,33%.
Berdasarkan data yang diperoleh tentang peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan menjahit menunjukkan bahwa terdapat peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan analisis hasil belajar anak didik secara klasikal, pada siklus I diperoleh persentase yaitu 64,29% atau 9 orang dari 14 anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), sedangkan yang tidak tercapai sebesar 35,71% atau 5 dari 14 anak yang Belum Berkembang. Pada siklus II diperoleh persentase sebesar 85,71% atau 12 orang dari 14 anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), sedangkan yang tidak tercapai sebesar 14,29% atau 2 dari 14 anak yang Mulai Berkembang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik halus di kelompok B TK Islam Kemaraya Kendari dapat ditingkatkan melalui kegiatan menjahit.

Kata kunci : Keterampilan Motorik Halus, Kegiatan Menjahit