ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronik yang terjadi bila ada peningkatan kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau menggunakannya secara efektif. Ketidakpatuhan terhadap terapi pengobatan pada pasien DM tipe 2 menyebabkan glukosa darah tidak terkontrol sehingga meningkatkan resiko komplikasi. Edukasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan yaitu dengan pemberian booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian booklet serta mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah sewaktu dan skor MMAS-8. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental yang dilakukan di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian berupa glukometer, booklet kuesioner MMAS-8. Sampel terdiri dari 68 pasien DM tipe 2 yang terdiri dari 34 pasien kelompok intervensi yang diberikan booklet pengobatan DM dan 34 pasien kelompok kontrol yang tidak diberikan booklet pengobatan DM. Kadar GDS dan skor MMAS-8 diukur sebelum dan 4 minggu sesudah pemberian intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian booklet berdasarkan kadar GDS yaitu 327 mg/dL menjadi 181 mg/dL dengan nilai p=0,000 pada uji Mc Nemar, dan berdasarkan skor MMAS-8 dari 3,3 menjadi 1,5 setelah pemberian booklet dengan nilai p=0,000 pada uji Wilcoxon, sehingga pemberian edukasi melalui booklet efektif dapat membantu meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien DM tipe 2. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan tingkat hubungan sedang (r=0,526) antara GDS dan Skor MMAS-8 dengan nilai p=0,001 sehingga pasien yang memiliki skor MMAS rendah dikaitkan memiliki kadar glukosa darah sewaktu yang juga rendah.
Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2 ,GDS , MMAS-8, Booklet, Kepatuhan.
|