ABSTRAK
Mahadin (N1A3 14 041), dengan Judul Skripsi “Sistem Pendidikan Keislaman Zawiah di Keraton Buton Pada Abad XIX”, di bawah bimbingan Dr. Rifai Nur. Sebagai pembimbing I dan Dr. Aslim, S.S M.Hum, M.Hum, sebagai Pembimbing II.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena kurangnya penelitian tentang Buton yang terfokus pada abad ke-19 terutama pengembangan Islam tersebut, tentu bahwa masyarakat belajar Islam baik di luar Buton maupun di dalam lingkungan Buton. Dalam pengembangan Islam di Buton tentu ada beberapa hal dalam upaya pengembanganya terutama didirikanya tempat belajar pengetahuan tentang Islam. Tempat belajar tersebut dinamakan Pondok pesantren
Permasalahan penelitian ini adalah : (1) Bagaimana sistem pendidikan keislaman zawiah di Keraton Buton pada abad XIX? (2) Apa dampak penerapan sistem pembelajaran Zawiah bagi perkembangan pendidikan keislaman dan kehidupan sosial budaya di Keraton Buton pada abad XIX?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah melalui lima tahapan kerja, yaitu (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) kritik sumber, (4) interpretasi sumber, (5) historiografi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada abad ke-19 Kesultanan Buton memperkokoh Islam dengan upaya mendirikan sistem pendidikan dengan model pondok pesantren yang di terapkan di rumah-rumah Syeikh. Sistem pembelajarannya hanya terpaku pada pengetahuan keislaman. Hal ini di harapkan orang yang belajar dapat memahami Islam dengan baik sehingga dapat berterima dalam lingkungan masyarakat. Di samping membaca Al-Qur’an, santrinya juga belajar mengkaji tentang konsep-konsep ajaran yang diterima dari luar dan salah satunya adalah pandangan atau kitab yang dibuat oleh Nurudin Ar-araniri.
Hasil penelitian ini tidak hanya menyarankan pentingnya pengkajian nilai-nilai sejarah daerah khususnya kepada generasi muda agar dapat memperhatikan dan memelihara warisan sejarah, tetapi pemerinttah daerah harus meningkatkan kepedulian terhadap nilai-nilai budaya lokal. Diharapkan pula bahwa pengetahuan tentang keislaman dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.
Kata Kunci: Pendidikan Keislaman, Zawiah, Keraton.
|