ABSTRAK
Permukiman pesisir yang terdapat di Desa Tapunggaya menghadap laut dan mengikuti pola garis pantai atau terdistribusi linear sepanjang garis pantai. Permukiman pesisir tersebut telah jauh menurun karena adanya aktivitas pertambangan di daerah tersebut yang di lakukan oleh Perusahaaan Tambang diantaranya PT Antam Tbk, PT Sriwijawa, dan PT BKM (Bumi Konawe Mineral) dan menjadi wilayah lingkar tambang di Desa Tapunggaya. Seiring dengan terelokasinya masyarakat nelayan tersebut ke Desa Tapunggaya, Sarana dan prasarana yang ada di Desa Tapunggaya belum memadai sehingga dibutuhkan adanya penyediaan sarana dan prasarana untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Tapunggaya. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana dasar permukiman di wilayah pesisir Desa Tapunggaya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni berupa analisis skoring dan analisis proyeksi penduduk. Adapun hasil kebutuhan sarana Permukiman Pesisir di Desa Tapunggaya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dengan menggunakan analisis proyeksi penduduk di perlukan 1 unit posyandu untuk pelayanan kesehatan anak-anak usia belita dan 1 unit TPI agar para nelayan bisa memasarkan dan menjual hasil tangkapan mereka. Adapun prasarana Permukiman Pesisir yang belum ada yaitu tambatan perahu, penjemuran ikan, pengasapan ikan, pabrik es, jaringan air besih, dan jaringan persampahan, maka perlu adanya pembangunan dari setiap prasarana yang belum ada. Jadi untuk peningkatan beberapa sarana dan prasarana maka dibutuhkan pemeliharaan untuk pengoptimalan fungsi setiap sarana prasarana yang ada di Permukiman Pesisir Desa Tapunggaya. Dari segi kontribusi adanya perusahaan tambang di Desa Tapunggaya pihak perusahaan tambang hanya berkontribusi berupa pembangunan teras mesjid di Desa Tapunggaya, yang artinya bahwa pihak perusahaan pertambangan kurang berkontribusi terhadap saran dan prasrana yang ada di Desa Tapunggaya.
Kata Kunci : Permukiman Pesisir, Sarana Prasaran, dan Lingkar Tambang
|