ABSTRAK
Sri Yuliani, Stambuk N1A3 14 055 “Sejarah Rumah Adat Kamali di Dusun Palea Desa Pajam Kecamatan Kaledupan Kabupaten Wakatobi” dibimbing oleh Drs, Ali Hadara M.Hum. sebagai pembimbing I dan Dra. Aswati, M.Hum. sebagai pembimbing II.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana latar belakang adanya sejarah rumah adat kamali di Dusun Palea Desa Pajam Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi ? (2)Bagaimana fungsi rumah adat kamali di Dusun Palea Desa Pajam Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi ?(3) Makna simbolik rumah adat kamali di Dusun Palea Desa Pajam Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi ?
Penelitian ini men ggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo dengan lima tahap yaitu: (1) Pemilihan topik (2) Heuristik yakni pengumpilan sumber sejarah (3) Verifikasi yakni kritik sejarah terhadap keabsahan sumber yang dilakukan dengan dua cara yakni kritik eksternal dan kritik internal (4) Interpretasi data yakni menganalisis data dan menyatukan beberapa data yang terkumpul, (5) Historiografi yaitu tahapan penulisan sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Latar belakang sejarah rumah adat kamali di Dusun Palea Desa Pajam Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi adalah barawal dari pemerintahan raja pertama Ndangi Tongka Allamu memutuskan untuk membangun Istana Kamali di Keraton Palea dengan pertimbangan pemilihan tempatnya yang sangat strategis untuk menjalankan pusat aktivitas pemerintahan. (2) Fungsi rumah adat kamali sangatlah beragam yaitu dari masa kerajaan difungsikan sebagai tempat kediaman raja, dan tempat dalam menjalankan aktivitas pemerintahan. Sedangkan dalam perkembangan selanjutnya rumah adat kamali ini sudah dialih fungsikan sebagai tempat para tokoh adat dan tokoh masyarakat dalam melakukan acara ritual seperti beramal dan berobat dan sebagai pusat tempat wisata. (3) Makna simbolik rumah adat kamali adalah bahwa semua arsitektur bangunan mulai dari atap, makna simbolis pada bangunan tersebut dipengaruhi oleh pemahaman masyarakat secara keseluruhan tentang konsep tasawuf, yang menganggap bahwa pemilik istana kamali, dalam hal ini Raja adalah replikasi dari “wajah Tuhan” (Allah) yang wujudnya dianalogikan dalam bentuk arsitektur rumahnya (istananya), baik yang bersifat konstruksi maupun dekorasi. Bentuk atapnya yang bersusun menunjukkan kebesaran dan keagungan Raja. Bentuk tersebut juga menggambarkan fungsi kerajaan sebagai pimpinan agama, serta pengayom dan pelindung rakyat, serta pahatan atau ukiran ular naga yang terdapat di bumbungan atap istana merupakan simbol kejantanan yang memiliki kemampuan untuk melindungi yang lemah.
Kata Kunci: Fungsi, makna simbolik, rumah adat kamali
|