ABSTRAK
Teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu komoditi perikanan penting di Indonesia sudah sejak lama. Tingginya permintaan pasar akan teripang tentunya masih cenderung mengandalkan stok dari alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah padat penebaran yang berbeda terhadap pertumbuhan teripang pasir. Penelitian ini dilakukan selama 45 hari di perairan Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Bibit teripang pasir diperoleh dari perairan yang ada di sekitar lokasi penelitian. Rancangan percobaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (30 ekor/ m2), perlakuan B (45 ekor/ m2), dan perlakuan C (60 ekor/ m2). Wadah yang digunakan pada penelitian adalah kurungan dasar yang terbuat dari pipa paralon dengan ukuran 1x1x1 m. Parameter yang diamati Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH). Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertumbuhan Mutlak tertinggi pada perlakuan A sebesar 44,6 g, kemudian diikut perlakuan B dan C msing-masing sebesar 1,82 g dan 1,02 g. Laju Pertumbuhan Spesifik tertinggi terjadi pada perlakuanbn A (0,61%) kemudian perlakuan B (0,25%) dan C (0,14%). Tingkat Kelangsungan Hidup tertinggi terjadi pada perlakuan A (62,22%), kemudian perlakuan B (57,37%) dan perlakuan C (37,78%). Hasil analisis ragam ststistik menunjukan bahwa kepadatan teripang pasir berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap Pertumbuhan Mutlak, Laju Pertumbuhan Spesifik, dan Tingkat Kelangsungan Hidup. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepadatan teripang pasir 30 ekor/m2 menghasilkan pertumbuhan tertinggi.
Kata Kunci: Teripang Pasir (Holotuhuria scabra), Padat Penebaran, Pertumbuhan Mutlak, Laju Pertumbuhan Spesifik, Tingkat Kelengsungan Hidup.
|