ABSTRAK
HALWIA. Pengaruh Suhu Dan Massa Adsorben Arang Aktif Ampas Sagu (Metroxylon Sago) Terhadap Parameter Kualitas Minyak Goreng Bekas (dibimbing oleh Dra. Hj Arniah Dali, M.Si dan Dr. La Harimu, M.Si).
Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Suhu dan Massa Adsorben Arang Aktif Ampas Sagu (Metroxylon Sago) Terhadap Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui massa adsorben dan suhu adsorpsi optimum yang dibutuhkan pada proses pemurnian minyak goreng bekas dan pengaruh massa adsorben dan suhu adsorpsi pada proses pemurnian minyak goreng bekas. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah (1) Preparasi sampel, (2) pembuatan arang aktif ampas sagu, (3) pemurnian minyak goreng bekas dengan variasi massa adsorben arang aktif ampas sagu dan suhu adsorpsi, (4) uji kualitas minyak hasil pemurnian. Proses adsorpsi dilakukan dua tahap yaitu tahap pertama, dengan mengkotakkan minyak goreng bekas pada arang aktif ampas sagu dengan variasi massa adsorben 10 g, 15 g dan 20 g dan tahap kedua, dengan mengkotakkan minyak goreng bekas pada arang aktif ampas sagu dengan variasi suhu adsorpsi 60oC, 70oC, 80oC. Minyak hasil pemurnian diamati kadar air, bilangan asam dan kekeruhan. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi massa adsorben dan suhu adsorpsi maka kadar air, bilangan asam dan angka kekeruhan semakin rendah. kondisi terbaik untuk menurunkan kadar air, bilangan asam dan kekeruhan minyak goreng bekas pada perlakuan variasi massa adsorben adalah pada massa 20 g dengan kadar air yang diperoleh sebesar 0,14% yang memenuhi persyaratan SNI, bilangan asam sebesar 1,39 mg KOH/g, dan kekeruhan sebesar 3,25. Akan tetapi bilangan asam yang diperoleh tidak memenuhi yang dipersyaratkan oleh SNI. Sedangkan pada perlakuan variasi suhu adsorpsi, Suhu optimum yang didapat untuk menurunkan kadar air, bilangan asam dan kekeruhan yaitu suhu 80oC.
Kata kunci: Adsorpsi, Minyak Goreng Bekas, Arang Aktif Ampas Sagu, Kadar Air, Bilangan Asam, Kekeruhan.
|