ABSTRAK
MELISA (D1B114069). Induksi Kalus dan Regenerasi Plantlet Tebu (Saccharum officinarum L.) Secara In Vitro pada Berbagai Konsentrasi 2,4-D dan BAP. Dibimbing oleh SUAIB sebagai pembimbing I dan ABDUL MADIKI sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi 2,4-D dan BAP, dan konsentrasi 2,4-D atau BAP yang memberikan respon terbaik pada regenerasi plantlet tebu. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, dimulai dari bulan September 2017 sampai Februari 2018 di Laboratorium Agroteknologi Unit In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Medium induksi kalus adalah medium Murashige dan Skoog (MS) yang hanya mengandung 3,0 mgL-1 2,4-D, sedangkan inisiasi plantlet mengandung 2,4-D dan BAP sebagai berikut: M1=MS+2,4-D 2,0 mgL-1, M2=MS+2,4-D 3,0 mgL-1, M3=MS+BAP 1,0 mgL-1, M4=MS+BAP 2,0 mgL-1, M5=MS+2,4-D 2,0 mgL-1 +BAP 1,0 mgL-1, M6=MS+2,4-D 2,0 mgL-1+BAP 2,0 mgL-1, M7=MS+2,4-D 3,0 mgL-1+BAP 1,0 mgL-1 dan M8=MS+2,4-D 3,0 mgL-1+BAP 2,0 mgL-1. Variabel yang diamati pada penelitian induksi kalus yaitu warna kalus, tekstur kalus, waktu terbentuk kalus, jumlah eksplan berkalus dan persentasi eksplan berkalus, sedangkan pada inisiasi plantlet adalah waktu terbentuk akar, jumlah akar, panjang akar, waktu terbentuk tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah plantlet. Data hasil pengamatan pada penelitian inisiasi plantlet dilakukan analisis non parametrik uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2,4-D dan atau BAP berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah akar, waktu terbentuk tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah kalus berplantlet, namun berpengaruh signifikan terhadap waktu terbentuk akar dan panjang akar. Konsentrasi terbaik pada perlakuan 2,4-D dan BAP untuk regenerasi plantlet pada tanaman tebu yaitu perlakuan M4 (MS + 2,0 mgL-1 BAP).
Kata kunci: 2,4-D, BAP, induksi kalus, inisiasi plantlet, tanaman tebu.
|