ABSTRAK
Kejadian HAIs dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas meningkat, serta memperpanjang perawatan pasien sehingga meningkatkan biaya pelayanan kesehatan. Di RSUD Kota Kendari tahun 2015, angka kejadian HAIs pada infeksi luka operasi sebesar 1,8%, infeksi saluran kemih 2,05%, infeksi phlebitis 3,17%. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat angka kejadian ILK 0,53%, ISK 2,05%, infeksi phlebitis 0,20%. Angka tersebut telah melebihi dari Standar Pelayanan Minimal berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 bahwa standar kejadian HAIs yaitu ≤ 1,5%. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan Penerapan Kewaspadaan standar dalam Pencegahan dan Pengendalian HAIs di ruang ICU dan IGD RSUD Kota Kendari. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 51 orang dengan teknik pengambilan sampel exhaustive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian petugas kesehatan baik perawat maupun dokter di ruang ICU dan IGD RSUD Kota Kendari sudah patuh terhadap kebersihan tangan dalam pencegahan dan pengendalian HAIs, seluruh petugas kesehatan baik perawat maupun dokter di ruang ICU dan IGD RSUD Kota Kendari sudah baik terhadap penggunaan APD dalam pencegahan dan pengendalian HAIs dan seluruh petugas kesehatan baik perawat maupun dokter di ruang ICU dan IGD RSUD Kota Kendari sudah baik terhadap etika batuk dalam pencegahan dan pengendalian HAIs.
Kata Kunci : HAIs, Kebersihan Tangan, Alat Pelindung Diri, Etika Batuk, Petugas Kesehatan.
|