ABSTRAK
Kerbau merupakan salah satu ternak yang diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan peternak di pedesaandanmempunyai fungsi: sebagai penghasil daging, ternak kerja, tabungan, sarana ritual maupun status sosial masyarakat.Penelitian ini bertujuan untukmenggambarkan status sosial budaya masyarakat terhadap kepemilikan ternak kerbau di Kecamatan Kabaena Utara Kabupaten Bombana. Penelitian dilaksanakan pada bulan November - Desember 2017 di Desa Tedubara Kecamatan Kabaena Utara Kabupaten Bombanasecara purposive sampling (sengaja) dengan pertimbangan di desa ini terdapat ternak kerbau.Responden dalam penelitian adalah peternak kerbau, tokoh masyarakat atau tokoh adat dan pemerintah setempat yang mengetahui sejarah singkat status sosial masyarakat terhadap kepemilikan ternak kerbau. Responden peternak dilakukan secara sensus, tokoh masyarakat dengan metode snow ball sampling, sedangkan pemerintah secara purposive sampling yaitu kepala desa.Variabel yang diukur adalah : (1) status kepemilikan kerbau (sendiri dan gaduhan), (2) skala kepemilikan kerbau, (3) nilai sosial budaya kerbau (upacara perkawinan, kelahiran/aqiqah, kematian dan penyambutan pemerintah/tamu), (4) nilai jual kerbau dan (5) motivasi pemeliharaan.Data hasil penelitian ditabulasi dan dilakukan analisis secara deskriptif (Rangkuti, 2004).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) status kepemilikan sendiri, skala kepemilikan yang banyak dan nilai jual ternak kerbau yang tinggi dapat meningkatkan status sosial peternak (dihargai, dihormati, disegani dan dianggap kaya) dalam masyarakat Kabaena Utara; (2) ternak kerbau mempunyai nilai sosial budaya yang tinggi dalam kehidupan masyarakat Kabaena Utara khususnya pada acara pelamaran/perkawinan, aqiqah/kematian serta acara penyambutan tamu/pemerintah.
Kata Kunci :Kerbau, Status Sosial, Budaya, Kepemilikan.
|