PENGEMBALIAN DUI’ MENRE (UANG BELANJA) KAWIN CERAI SUKU BUGIS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN ADAT SUKU BUGIS | |
---|---|
ABSTRAK DESLIANI WATULENSARI (H1A114254), PENGEMBALIAN DUI’ MENRE (UANG BELANJA) KAWIN CERAI SUKU BUGIS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT BUGIS, di bawah bimbingan Dr. Sukring, S.Pd.,M.Pd.I selaku pembimbing I dan Nur Intan SH.,MH selaku pembimbing II. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang Dui’ Menre dalam perkawinan adat Bugis. Disamping itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kedudukan serta dampak hukum Dui’ Menre dalam perkawinan adat Bugis. Penulisan ini melalui penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan yaitu pendekatan yuridis normatif. Data yang digunakan ialah data skunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Pengelolaan data dilakukan dengan pemeriksaan data, rekonstruksi data dan sistematika data. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Dui’ Menre adalah tradisi pemberian uang wajib yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang fungsinya digunakan sebagai biaya untuk melaksanakan pesta perkawinan. Tujuan untuk memberikan rasa hormat bagi keluarga pihak perempuan. Kedudukan Dui’ menre dalam perkawinan adat Bugis adalah salah syarat yang merupakan kewajiban, karena jika tidak ada Dui’ menre maka tidak ada perkawinan. Islam tidak mengatur tentang ketentuan Dui’ menre akan tetapi hukumnya mubah. Islam tidak melarang pemberian Dui’ menre karena tidak ada dalil yang menerangkan hal tersebut. Yang penting dalam pemberian Du’i mendre tidak bertentangan dengan syari’at dan penentuan nilai Dui’ menre tidak ada unsur keterpaksaan, sesuai kemampuan dan kesanggupan pihak laki-laki. Adapun dampak dari tingginya penentuan jumlah Dui’ menre yaitu batal menikah, hubungan antar kedua keluarga bisa menjadi renggang, banyak laki-laki yang enggan menikah, perjodohan dini, Silariang, dan fatalnya untuk direstui menikah melakukan hubungan diluar nikah dan mencari jalan pintas agar bisa hidup bersama. |
|
Pernyataan Tanggungjawab | |
Pengarang | DESLIANI WATULENSARI - Personal Name |
Edisi | |
No. Panggil | |
ISBN/ISSN | |
Subyek | Hukum Keperdataan |
Klasifikasi | |
Judul Seri | |
GMD | Text |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | F.HUKUM/Hukum Keperdataan |
Tahun Terbit | 2018 |
Tempat Terbit | UHO KENDARI |
Deskripsi Fisik | x,71 hal,;28 cm |
Info Detil Spesifik | |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
Ketersediaan | LOADING LIST... |